Tausiah dan Kajian Bersama Buya Arrazi, Paman Birin Bacakan Puisi Tentang Ashabul Kahfi

BERPUISI - Gubernur Kalsel Sahbirin Noor disela kegiatan membacakan puisi tentang Ashabul Kahfi.

MartapuraKlik – Gelaran selawat yang rutin digelar Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, dipertengahan bulan Ramadan kali ini terasa istimewa.

Selawatan yang digelar pada malam ke-14 di Bulan Suci Ramadan, terasa istimewa karena mendatangkan Dr H Arrazi Hasyim, MA atau Buya Arrazi di Bumi Selawat di Kiram, Kabupaten Banjar, Jumat (15/4/2022) malam.

Read More

Tausiah dan kajian bertema “Jalan Menuju Pulang 3 dan Hikmah Ramadan 1443 H.” Paman Birin bersama ratusan jemaah yang memadati nampak khusyu menyimak pesan-pesan agama yang disampaikan Buya Arrazi hingga tengah malam.

Paman Birin mengatakan, kehadiran Buya Arrazi untuk kesekian kalinya, diharapkan dapat selalu memberikan pencerahan batin berupa ilmu pengetahuan agama.

“Kedatangan Buya Arrazi ini, kita harapkan memberi manfaat bagi kita semua dan mendapat pencerahan dari tausiah yang disampaikan,” harap Paman Birin.

Dalam kesempatan ini, Paman Birin membacakan puisi tentang Ashabul Kahfi. Para jemaah nampak dengan khusyu menyimak puisi yang dibacakan Paman Birin.

Buya Arazi dalam tausiahnya menyampaikan, terkait dengan jalan menuju pulang, sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu jalan menuju pulang 3.

MENGINGATKAN – Buya Arrazi mengingatkan kepada seluruh jemaah yang berhadir akan pentingnya pembersihan qalbu dari segala dosa.

Pendiri Ribath Nouraniyah, Maulana Abuya Dr Arrazi Hasyim menyampaikan, terkait jalan pulang, yaitu pulang ke hadirat Allah SWT.

Untuk menuju jalan pulang ini, Buya Arrazi mengingatkan akan pentingnya pembersihan qalbu dari segala dosa.

“Jadi, sebelum kita melaksanakan ibadah, sebelum kita menuntut ilmu, kita bersihkan dlu qalbu kita segala dosa,” pesan Buya Arrazi.

Buya Arrazi menyampaikan terkait hijab. Ini merupakan media untuk berkomunikasi kepada Allah. Hijab terbagi 2, yaitu hijab cahaya dan hijab kegelapan.

“Disetiap cahaya ada hijab kegelapan, dan disetiap kegelapan ada hijab cahaya,” ucapnya.

Buya Arrazi merupakan mubaligh dan ulama Indonesia, sekaligus pendiri atau pengasuh Ribath Nouraniyah lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. (ari)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *