Tak Kuorum Lagi, Ketua DPRD Banjar Gembok Ruang Rapat Paripurna

DIGEMBOK - Ketua DPRD Banjar HM Rofiqi bersama anggotanya, menyegel ruang rapat Paripurna dengan rantai dan gembok.

MartapuraKlik – Ketua DPRD Banjar HM Rofiqi, terpaksa menutup ruang rapat Paripurna lantaran selalu tak kuota forum (kuorom).

Salah satunya saat menggelar rapat Paripurna yang membahas Pendapat Akhir Fraksi Terhadap Raperda Tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemkab Banjar Kepada Perseroan Terbatas BPR Martapura Banjar Sejahtera, Kamis (20/10/2022).

Read More

Meski sudah diskors dua kali, namun anggota DPRD yang berhadir hanya 22 orang dari total 45 anggota dewan. Sementara syarat kuorum harus 30 anggota atau dua pertiganya dari seluruh anggotanya.

Oleh karena itu, HM Rofiqi bersama anggota yang berhadir menggembok ruang rapat Paripurna. Menurutnya, jika kosong takutnya ada jin.

“Hari ini kita segel dengan rantai dan gembok. Jika seminggu juga tidak berhadir lagi, maka pintu ini akan kita cor beton. Biar tidak ada yang bisa masuk lagi,” tegasnya.

Tak hanya itu saja, Fraksi Gerindra ini akan menyurati Badan Kehormatan Dewan terhadap absen di Paripurna di Kabupaten Banjar.

HM Rofiqi secara lantang menegaskan dan mengimbau kepada masyarakat, agar di 2024 mendatang lebih selektif dalam memilih wakil rakyat.

“Jadi, pilih lah wakil rakyat yang selalu hadir saat rapat Paripurna. Bila hadir, artinya bertanggungjawab dengan tugas yang diamanahinya,” ungkapnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Banjar Irwan Bora, mengaku sangat prihatin atas tak kuorum tersebut.

“Mudahan anggota dewan yang tidak berhadir bisa lebih baik lagi. Karena kita diberikan tugas tanggung jawab untuk mewakili masyarakat Kabupaten Banjar,” katanya.

Ia menyampaikan, kejadian tidak hadirnya anggota dewan tersebut karena penyakit Gakirun atau gairah kerja menurun.

“Ini sudah beberapa kali disampaikan. Karena musim hujan jadi muncul GAKIRUN ini,” sindirnya.

Akibat seringnya tidak kuorum Paripurna di Kabupaten Banjar, Ketua DPRD Banjar HM Rofiqi, menjadi sangat geram hingga menutup pintu ruang Paripurna.

“Saya juga bingung apa sebabnya. Yang jelas hari ini Paripurna tidak korum membuat masyarakat rugi,” tutupnya. (ari)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *