MartapuraKlik – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia khususnya Kabupaten Banjar. Diketahui tidak mempengaruhi permintaan bibit ikan patin dan nila, justru terus meningkat permintaannya.
Namun, ketika terdampak banjir tahun lalu, para petani tambak ikan di Kabupaten Banjar mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Lantaran ikan yang berada di tambak hanyut terbawa aliran arus banjir, bahkan ada yang mati.
Disisi lain, hal tersebut tidak mempengaruhi pelaku usaha yang dimiliki M Noviansyah selaku pembudidaya ikan patin dan nila, berlokasi di Desa Sungai Landas, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Hingga kini usahanya berkembang dengan memiliki luasan area pembibitan mencapai 4 hektare. Memiliki dua unit bangunan khusus pembibitan ikan patin, menggunakan wadah akuarium dengan total 100 unit.
Guna meningkatkan sektor perekonimian kepada masyarakat Kecamatan Karang Intan, yang mayoritasnya pelaku usaha pembudidaya ikan. Dirinya berkomitmen untuk membantu pembudidaya ikan di wilayahnya, untuk mengembangkan usaha mereka.
“Khusus petani pembudidaya Ikan yang kurang mampu, di Kecamatan Karang Intan. Kami bantu dengan modal pinjam bibit juga pakan ikan dan setelah panen dibayar,” ucapnya, yang juga sebagai Anggota Babinsa Koramil-05/Karang Intan.
Lebih jauh dikatakan Sersan Mayor M Noviansyah, meningkatnya permintaan konsumen untuk pembibitan ikan patin dan nila. Kini pembibitan tersebut sudah bisa ia produksi sendiri.
“Karena banyaknya permintaan, dulu bibit kami datangkan dari luar Pulau Kalimantan. Sekarang, pembibitan ikan patin dan nila sudah bisa kami produksi sendiri, meski permintaan meningkat,” tuturnya.
Menurutnya, kebanyakan konsumen membeli bibit ikan patin dan nila untuk dibudidayakan di kolam pembesaran.
Perlu diketahui, selain menjalankan usahanya, sebagai seorang Babinsa juga aktif dalam kegiatan membina desa di wilayah hukumnya. Apalagi disaat-saat seperti ini curah hujan cukup tinggi, Sosialisasi dan edukasi bahkan Komsos dilakukan.(ari)