MartapuraKlik – Suksesnya seseorang dalam dunia usaha, tentu tak terlepas akan adanya suatu kegagalan yang bahkan bisa membuat semangat kita turun tanpa adanya support dari orang terdekat.
Kesuksesan ini pun juga tak terlepas bekal ilmu dan pengalaman saat praktik kerja di lapangan. Seperti yang dialami M Noviansyah selaku pembudidaya ikan patin dan nila, berlokasi di Desa Sungai Landas, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Usaha yang dirinya kembangkan hingga sukses dan diberi nama “BAROKAH” ini, kini sudah menghasilkan omset hingga Rp. 300 – Rp. 350 juta perbulannya.
Selain pelaku usaha pembudidaya ikan patin dan nila, pria asli putra daerah Kalimantan Selatan ini ternyata bertugas di Kesatuan TNI-AD Kodim 1006/Banjar. Tepatnya bertugas sebagai Babinsa Koramil-05/Karang Intan.
Sersan Mayor M Noviansyah menggeluti usaha tersebut sejak 2 tahun lalu, dirinya ditemani rekannya yakni, Plh Danramil Karang Intan Kapten Caj Imanuddinor, dibantu warga setempat merintis usaha pembibitan ikan patin dan Nila.
“Awal termotivasi untuk membuka usaha ini, saat saya bersama rekan Babinsa lainnya mengikuti PKL dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin,” ujarnya, sembari meninjau pembibitan ikan patin dan nila miliknya, Selasa (30/11/2021).
PKL tersebut, lanjut Sersan Mayor M Noviansyah, mereka ikuti selama 4 hari.
“Usai PKL, saya terus belajar dan mempraktikan sendiri didampingi petugas BPBAT,” ucapnya.
Berawal merintis usaha pembibitan ikan air tawar di kolam yang ia buat sendiri dan meminjam milik masyarakat setempat. Disinyalir bersama rekannya, sempat berganti-ganti usaha pembibitan ikan lele hingga patin.
“Di Tahun 2020, saya bersama rekan mulai fokus pembibitan ikan patin dan nila. Karena sudah mempunyai bekal ilmu dan pengalaman, jadi lebih pilih pembibitan ikan tersebut. Tentu dari segi relasi atau peminatnua pasti banyak,” tuturnya.
Selang akhir 2020, dengan modal usaha Rp. 30 juta. Dirinya memantapkan untuk membangun usaha pembibitan tersebut. Namun, saat itu usaha yang ia geluti tidak berjalan lancar.
“Saya selalu mencoba terus namun hasilnya gagal.
Hingga tak tau ke mana lagi harus mencari modal untuk usaha itu,” ungkapnya.
Singkat cerita, kendala permodalan pun dapat teratasi. Pada akhirnya kini usahanya berkembang dengan luasan area pembibitan sudah mencapai 4 hektare. Juga memiliki dua unit bangunan khusus pembibitan ikan patin dan nila, menggunakan wadah akuarium dengan total 100 unit.
“Jumlah indukan ikan patin saat ini terdiri dari 80 ekor betina dan 15 ekor jantan. Satu jantan minimal bisa membuahi sekitar tiga indukan betina. Kami bisa panen dalam satu kali siklus sekitar 4 minggu setelah pemijahan,” jelasnya.
Dalam satu kali siklus, sambung Sersan Mayor M Noviansyah, diperkirakan dalam 1 bulan dapat diproduksi bibit ikan sebanyak 4 juta ekor.
“Harga satu ekor bibit ikan ukuran 3 inci dikisaran Rp. 375. Saat ini Omset pendapatan mencapai Rp. 300 hingga Rp. 350 juta perbulan,” sebutnya.
Permintaan bibit ikan patin dan nila terus meluas hingga ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
“Kebanyakan permintaan bibit kita dari Banjarmasin dan Palangkaraya,” tutupnya. (ari)