Akibat Faktor Cuaca dan Kualitas Air, Pembudidaya Ikan Rugi Hingga Ratusan Juta

Akibat Faktor Cuaca dan Kualitas Air, Pembudidaya Ikan Rugi Hingga Ratusan Juta
MENUNJUKAN - Bukhairin, Pembudidaya Ikan di Desa Labuan Tabu, Kabupaten Banjar ini, menunjukan bangkai bibit ikan yang sudah mati akibat faktor cuaca dan kualitas air yang buruk.

MartapuraKlik – Pelaku usaha pembudidaya pembesaran ikan di Kabupaten Banjar harus memutar otaknya kembali. Hal ini bertujuan agar, meminimalisir kerugian akibat kematian ikan yang dialami beberapa bulan ini.

Dampaknya pun mulai dirasakan pasca banjir yang melanda Kabupaten Banjar pada awal 2021 lalu. Ditambah, faktor cuaca tidak menentu dan kualitas air yang kurang bagus.

Read More

Terbukti, berdasarkan pantauan MartapuraKlik dan sejumlah awak media lainnya di lapangan, saat mengunjungi pembudidaya ikan di Desa Labuan Tabu, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Rabu (22/9/2021) sore.

Pada kolam ikan yang dikelola Bukhairin CS, nampak banyak bibit ikan yang sudah mengapung alias mati.

Bahkan, diakui Bukhairin bahwa dari 20 kolam ikan, di mana 10 kolamnya sudah terisi bibit ikan berumur 3 bulan. Setiap kolam diisi sebanyak 10 ribu bibit ikan.

” Dari 10 ribu bibit ikan yang ditebar setiap kolamnya, hampir 90 persen bisa dikatakan menjadi bangkai, walaupun air kolam tersebut sudah diganti dengan yang baru,” kata Bukhairin.

Kalau dihitung dari segi materi, dari awal Januari hingga September 2021, bisa mencapai kerugian hingga Rp. 100 juta lebih, termasuk dengan pangannya.

” Itupun belum termasuk perbaikan kolam ikan,” sebutnya, kepada MartapuraKlik.

Dilain sisi, Bukhairin pun juga berusaha meminimalisir kematian ikan dengan memberikan vitamin dan obat khusus. Namun upaya tersebut seakan-akan tidak begitu berpengaruh besar.

” Segala cara dan upaya sudah kita lakukan agar meminimalisir kematian ikan tersebut. Kalau sudah tidak bisa ditangani lagi, terpaksa kami relakan saja, seperti yang terjadi saat ini,” keluhnya, sembari membersihkan kolam ikan dari bangkai ikan.

Dirinya yang mewakili pelaku usaha pembudidaya pembesaran ikan ini mengharapkan, adanya bentuk perhatian pemerintah daerah melalui dinas terkait agar memberikan solusinya.

” Kalau bisa dinas terkait bisa melihat langsung kondisi pembudidaya pembesaran ikan di sini. Juga dapat membantu dan memberikan solusi agar, kematian bibit ikan ini bisa teratasi dengan cepat,” harapnya. (ari)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *